Dari kedua hari berbeda yang ditetapkan baik oleh Pemerintah atau Ormas Islam tertentu sebagai Idul Fitri, memang salah satu diantaranya pasti ada yang benar. Karena tidak mungkin 1 syawal jatuh pada dua hari berturut-turut.
Tapi siapa yang tahu mana yang benar-benar haq kecuali Allah Yang Maha Tahu?
Yang mampu kita lakukan sebagai manusia yang penuh keterbatasan, adalah berusaha mencari tahu kapan jatuhnya 1 syawal dengan tepat sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, yaitu Hisab atau Ru’yah.
Kalau memang hasilnya berbeda, yasudah yakini saja yang menurut kita benar. Dan gak usah mendramatisir perbedaan, karena perbedaan itu rahmat, bukan jadi jurang pemisah bagi sesama umat Islam.
Seandainya memang yang kita yakini itu pun ternyata salah, kembalikan semua pada Allah SWT. Dosa atau tidaknya, Allah SWT yang berhak menilai.
Yakini aja, dalam penetapan 1 syawal oleh Pemerintah dan Ormas Islam tertentu itu, mereka udah melakukannya sebaik mungkin. Jika memang ada khilaf yang terjadi, mengingat begitu terbatasnya kemampuan manusia, sekali lagi kembalikan semua pada Allah SWT..
Tapi siapa yang tahu mana yang benar-benar haq kecuali Allah Yang Maha Tahu?
Yang mampu kita lakukan sebagai manusia yang penuh keterbatasan, adalah berusaha mencari tahu kapan jatuhnya 1 syawal dengan tepat sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, yaitu Hisab atau Ru’yah.
Kalau memang hasilnya berbeda, yasudah yakini saja yang menurut kita benar. Dan gak usah mendramatisir perbedaan, karena perbedaan itu rahmat, bukan jadi jurang pemisah bagi sesama umat Islam.
Seandainya memang yang kita yakini itu pun ternyata salah, kembalikan semua pada Allah SWT. Dosa atau tidaknya, Allah SWT yang berhak menilai.
Yakini aja, dalam penetapan 1 syawal oleh Pemerintah dan Ormas Islam tertentu itu, mereka udah melakukannya sebaik mungkin. Jika memang ada khilaf yang terjadi, mengingat begitu terbatasnya kemampuan manusia, sekali lagi kembalikan semua pada Allah SWT..
Bukankah Allah SWT berfirman,
“Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf kepadanya,
tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.
Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. Al-Ahzab : 5)
tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.
Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. Al-Ahzab : 5)
*Terinspirasi dari MetroTV
1 komentar:
Seandainya Allah tidak menciptakan hikmah dibalik perbedaan, niscaya semua akan diciptakan sama
Posting Komentar