Kau mengajakku lagi-lagi
Dalam sebuah renungan panjang bernama penantian
Menanti hari dimana aku dan dirimu telah menjelma menjadi 'kita'
Dalam ruang masa yang menjadi rahasia-Nya
Kau tersenyum lagi-lagi
Dengan tawa candamu kamu menenangkan aku seperti biasa
Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja
Bahwa dengan doa semuanya akan berakhir indah
Aku mengangguk saja
Tentu saja aku bersedia
Asal kau ada
Aku menurut saja
Tentu saja aku menyanggupinya
Asal kau tak akan kemana-mana