Sabtu, 24 November 2012

Kurakura dan Kupukupu



Yak hari ini tepat 10 Muharram kawan :D
Jadi tadi aku sama anak-anak Senat Mahasiswa Kedokteran Umum (SEMAKU) pada ke desa binaan buat ngehadirin pengajian sama santunan anak yatim. Desa binaan kita ini merupakan desa binaan pertama kita lhoh, dan menjadi salah satu projek terbesar anak SEMAKU sealam setahun ke depan. Desa binaan ini tepatnya ada di Dusun Demangan, Desa Argodadi, Sedayu, Bantul, DIY. Kegiatan kita uda berjalan dua ni kemaren, yaitu Launching Desa Binaan + pengajian sama Qurban Idul Adha. Semoga diberi kelancaran ya kegiatan kita selama setahun ini amin, amin :D

Okeh coba tebak gambar apa di atas itu?
Subhanallah sekali, itu seorang kakek yang lagi manjat pohon kelapa lhoh.
Masih enerjik dan semangat ya si kakek. Insipiring sekali kakeknya, soalnya jadi bikin kita yang muda-muda ini semangat. Masa tua aja masih bisa kuat begitu, jadi yang muda ini harus bisa semangat dan produktif juga donk di masa mudanya :D

Banyak banget hikmah dan ilmu yang bisa didapet dari kegiatan-kegiatan seperti ini. Walaupun harus sering merelakan gak ikut kuliah, hehe, tapi ilmu yang didapat dari hal-hal semacam ini bener-bener melekat. Banyak sekali potret-potret kehidupan disekitar kita yang tidak pernah bisa kita sangka sebelumnya. Jadi intinya, jadilah aktivis hehehe :D Akan ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari seorang aktivis organisasi. Dan itu gak bisa kita dapatkan di bangku sekolah maupun kampus.

Anyway, jangan salahkan dulu juga orang-orang yang mungkin tidak mau berorganisasi, dan lebih cenderung study oriented. Setiap orang punya alasan dan sudut pandang masing-masing kan. Gak ada yang lebih baik disini. Gak boleh dan gak pantes kita bilang kalo yang kura-kura (kuliah-rapat) itu lebih baik dari kupu-kupu (kuliah-pulang), atau sebaliknya. Semuanya itu tergantung dari ESENSI aktivitas kita.

Maksudnya??

Jadi aku pernah baca sekilas (tapi lupa kapan dan dimana) kalo yang menentukan kita menjadi manusia yang produktif bukan diliat kita yang aktivis organisasi ataupun yang study oriented. Tapi lebih ke ESENSI/ISI dari apa yang dilakukan. Misalnya, kalo kita seorang aktivis dan niat kita di organisasi itu cuma buat nampang dan dapet nama, tanpa ada niat ibadah, itu ZONG! Kosong men, percuma. Walaupun oke deh, memang, bener-bener dapet popularitas dan kerjaannya emang bagus. Tapi dihadapan Allah? 

Begitu pula yang sukanya belajar dan gak suka berorganisasi. Itu sesuatu yang bagus lhoh, belajar kan emang kewajiban kita dan itu amanah orang tua. Tapi kalo pribadi kita terbentuknya menjadi sosok egois, gak peka dan gak pedulian, itu juga percuma. 

Pernah ni, ada kisah. Anggap aja X. X itu sukanya belajaaaaaarrrr. Dan memang dia jadi gak pekaan, dibilang sombong, egois, dll gitu. Akhirnya dia mencoba untuk berorganisasi. Alhasil? Ternyata memang X ini  tipe orang yang pendiam. Dia itu gak bermaksud sombong dan egois, tapi ya memang karakter dia itu dieeeeemm. Dia uda memaksa dirinya bisa MASUK dalam sebuah komunitas di organisasinya, tapi dia malah tersiksa. Gak kuat. Nah lhoh, terus gimana donk?

Inti dari tulisan yang pernah aku baca tuh: dimanapun kamu berada, apapun posisimu, lakukan yang terbaik dengan niat IBADAH. Kalo kamu tipe orang kupu-kupu, oke gpp, tapi setiap kamu pulang ke rumah, BE PRODUCTIVE! Nulis lah, ngaji, ato apa. Jangan nonton tv kelamaan, terus maen games gak tentu. Yang suka organisasi, juga harus PRODUCTIVE! Jangan mentah-mentang dapat izin gak ikut kuliah ato apa, terus waktu yang digunakan jadi useless. Jangan mau kalah juga prestasi akademiknya sama yang gak ikut organisasi. Jadi semuanya itu harus bener-bener dimaksimalin usahanya :)


So, entah kura-kura atau kupu-kupu, niatkan semuanya buat ibadah aja okeee :) Semoga saya juga bisa bener-bener niat karena Allah amin :)

Aktifis itu tidak melulu dia aktif di organisasi. Aktifis, ialah orang yang aktif pikiran, hati, kepekaan sosial, kepedulian, dan mau jadi agen perubahan. Meski hanya untuk dirinya sendiri.
-November duaribuduabelas


0 komentar:

Posting Komentar