Senin, 29 Agustus 2011

Damba Cinta-Mu

Ilahi, aku bukalah ahli sorga..
Namun aku tak mampu menahan panasnya api neraka..

Ya ALLAH, terimalah taubatku dan ampuni dosa-dosaku..
Karena sesungguhnya ENGKAULAH MAHA PENGAMPUN segala dosa..
Dosa-dosaku tak terhitung bagaikan butiran pasir..
Terimalah taubatku ini, Ya ALLAH...

Umurku berkurang setiap hari..
Sementara dosa-dosaku bertambah, bertambah dan bertambah hingga aku tak mampu memikulnya..
Ilahi, inilah aku hamba-Mu yang penuh dosa datang kepada-Mu..
Mengakui dosa-dosa dan bersimpuh merintih memanggil-Mu..
Maka, jika ENGKAU ampuni dosa-dosaku,
sesungguhnya ENGKAULAH yang berhak mengampuni segala dosa..

Namun bila ENGKAU tolak do'aku, taubatku, permohonan maafku,
kepada siapa lagi aku, hamba-Mu ini mesti berharap.......

*Renungan dari seorang Kawan :'(

Lagi-lagi Tentang Perbedaan

Dari kedua hari berbeda yang ditetapkan baik oleh Pemerintah atau Ormas Islam tertentu sebagai Idul Fitri, memang salah satu diantaranya pasti ada yang benar. Karena tidak mungkin 1 syawal jatuh pada dua hari berturut-turut.
Tapi siapa yang tahu mana yang benar-benar haq kecuali Allah Yang Maha Tahu?

Yang mampu kita lakukan sebagai manusia yang penuh keterbatasan, adalah berusaha mencari tahu kapan jatuhnya 1 syawal dengan tepat sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah, yaitu Hisab atau Ru’yah.

Kalau memang hasilnya berbeda, yasudah yakini saja yang menurut kita benar. Dan gak usah mendramatisir perbedaan, karena perbedaan itu rahmat, bukan jadi jurang pemisah bagi sesama umat Islam.

Seandainya memang yang kita yakini itu pun ternyata salah, kembalikan semua pada Allah SWT. Dosa atau tidaknya, Allah SWT yang berhak menilai.

Yakini aja, dalam penetapan 1 syawal oleh Pemerintah dan Ormas Islam tertentu itu, mereka udah melakukannya sebaik mungkin. Jika memang ada khilaf yang terjadi, mengingat begitu terbatasnya kemampuan manusia, sekali lagi kembalikan semua pada Allah SWT.. 


Bukankah Allah SWT berfirman,
“Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf kepadanya,
tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.
Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(QS. Al-Ahzab : 5)



*Terinspirasi dari MetroTV

Sabtu, 27 Agustus 2011

Dietnya Chelsea



Nulis ini sebenernya malu eh :D

Tapi kayaknya sesuatu yang menarik untuk ditulis (kayaknya tapi hehe)
Jadi saya itu dari kecil termasuk anak gendut, gak pernah kurus (kecuali pas habis operasi usus buntu agak kurusan). Emang udah buanyak banget yang komen suruh diet, suruh olahraga, pokoknya ngurusin gitu, tapi saya belum ada motivasi sama sekali -__-
So kalo diet tu pasti mah gagal melulu huhuhuhu

Alhasil karena terus meremehkan, beratku naik terus tak terkendali. Aku terakhir timbang pas naikkelas 3 SMA, berat badanku 70 kg (tinggi 155 cm). Bayangkan kelebihan berapa kilo coba aku ini @@

Tapi yah, waktu itu gak terlalu pusing mikirin berat badan. Cos emang lagi sibuk-sibuknya ngurus Pensi smada sama ketekan bayang-bayang UN dan SNMPTN. Padahal biasanya kalo orang yang banyak kerjaan dan pikiran kan kurus ya, tapi dasare Chelsea Vidia Sanjaya, bukannya kurusan malah gemukan. Soalnya kalo aku stres malah tak banyakin aja makanku huahahaha :D Kerasa banget seragamku pada jadi tambah sempit. Pak Muryat, Guru Kimiaku, setiap ketemu aku di luar kelas (bener-bener setiap ketemu), selalu bilang, "Bukannya tambah tinggi tapi malah tambah lebar." #Eaaaaaaaaaaaaaa

Janjiku pada beliau, "Bener, Pak. Kuliah saya kurus. Bener, Pak." Pak Muryat ketawa dan ngendika, "Bener ya. Saya tunggu."

Hari-hari berlalu, dan wow! Tebaklah berat saya jadi berapa akhirnya!
Aku shock dan sakit hati banget >.<
Buayangkan, pas tes kesehatan di UMY, berat badanku 79 kg! Istighfar-istighfar.. -_-

Pas pulang Madiun, mamaku bertitah, "Pokoknya liburan ini harus diet! Harus kurus! Pokoknya harus!"

Ah tidak, akan jadi hari-hari berat buatku.................................................................................

Jadilah saya dibawa ke dokter buat kontrol, yang jelas ideal saya itu 50-55 kg. Inilah program diet saya:

1. Makan sehari dua kali (pagi sama siang)
2. Tiap makan, nasinya 3 sendok makan (Innalillah -_-), sayur buanyakin, lauknya 1 aja.
3. No mi, no bakso, no ice cream, no coklat, no duren, no alpokat, no mangga, pokoknya no makanan berlemak, bersanten, dan bermanis.
4. Olahraga juga yang teratur.
5. Kalo luaper per per buanget, jangan nasi, pokoknya jangan karbohidrat. Makanin aja sayur dan buah, buanyak sebanyak-banyaknya aja kagak apa-apa. Yang penting sayur atau buah yang non manis dan lemak :D

(Oh ya rahasia nih, hwahahaha, sebenere aku buat sebuah hari yang dinamakan, "CHEATING DAY" alias Hari Curang. Jadi dalam seminggu ada satu hari dimana aku boleh makan makanan yang terlarang itu. Soalnya stres kali ya diet gitu, jadi harus ada "refreshing" sesekali)

Seminggu sekali aku harus kontrol dokter, dilihat perkembangannya, turun berapa kilo gitu udahan. Dalam sebulan pertama, aku berhasil nurunin 10 kg. Tapi dalam sebulan kedua, wes macet -_- Seminggu cuma turun sekilo bahkan pernah gak bisa turun.

Bulan Ramadhan ini aja gak turun sama sekali, cuma bisa turun 3 kg itu pun pas lagi gak puasa.

So terhitung mulai 21 Mei 2011 sampai sekarang, detik ini, total berat badanku yang turun yaitu 20 kg. Sekarang aku ada dikisaran 58-59.

Emang kelihatan banget perubahanku (kecuali bagi yang tiap hari atau sering ketemu aku hehe.) Yang udah tau dulu aku segemuk apa, kaget lihat aku yang sekarang. Tapi bagi yang belum pernah ketemu aku, tetep nganggep aku orang gemuk. Karena memang masih belum mencapai berat badan ideal.

Sekarang mentok nih di titik jenuh, susaaaahhhhh buanget turunnya.
Haaa, semangatlah kalo begitu ya, Che -.-b 



Hikmah : Peringatan Allah buat aku udah cukup terang. Yang aku kena usus buntu, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan lain sebagainyadeh pokoknya berhubungan sama perut, hahadeh -_-

Sekarang walau makan cuma 3 sendok, aku jadi jarang sakit perut kayak dulu. Makan 3 sendok nasi itu bukan bikin laper kok, tapi ngajarin aku yang dulunya suka berlebihan, buat "sewajarnya" aja. Walau emang awalnya itu menyakitkan dan penuh perjuangan >.< (apalagi kalo pas malem, lapernya wes gak nuahan), sekarang jadi terbiasa makan cukup dengan 3 sendok nasi. Semoga peringatan Allah buatku ini bisa nyadarin aku untuk seterusnya. Karena takutnya pas kuliah malah LOS ae yo podho ae hehehe :D

“Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat.” (H.R. Bukhari)

Jumat, 26 Agustus 2011

Jihad Cinta

Cintailah seseorang itu secara diam-diam, seperti kisah cinta suci Saidatina Fatimah r.a dan Saidina Ali k.w, yang akhirnya Allah pertemukan juga. Sesungguhnya mereka yang mencintai secara diam itu sedang berjihad. Berjihad menentang kehendak diri. Menundukkan nafsu hati.
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya : “Orang yang berjihad itu ialah mereka yang berjihad menentang nafsunya”. (Riwayat al-Bukhari)
Ketika pulang dari sebuah perang, seorang sahabat Rasulullah berkata: “Sungguh kita baru pulang dari suatu perang besar.” Namun Rasulullah menjawab: “Tidak, kita baru pulang dari suatu perang kecil !” Sahabat yang keheranan pun bertanya: “Kalau perang sebesar ini disebut sebagai perang kecil lalu perang yang manakah yang besar?” “Jihad melawan hawa nafsu (jihad al-nafs)” jawab Nabi saw ringkas.
Source : http://sidratulmuntaha.tumblr.com/

*Pada hatiku, kumohon tunduklah sekali lagi

Surah Yasin

“Sungguh aku menginginkan Yasin berada di dalam hati setiap insan dari umatku.”
Hadis Nabi.
(Copas dari bukunya Ahmad Chodjim,
Menerapkan Keajaiban Surat Yasin dalam Kehidupan Sehari-hari,
pas bagian Pendahuluannya)

Pertama, Ibu teman saya suatu hari sakit dan dirawatinapkan di salah satu rumah sakit di Malang. Beberapa hari kemudian ibu teman saya itu mengalami koma. Setelah ditangani secara serius oleh dokter dan petugas medis di rumah sakit tersebut, ternyata komanya semakin kritis. Akhirnya, pihak rumah sakit menyerahkan pada anggota keluarga teman saya, ibu tersebut dirawatinapkan atau dibawa pulang.
Anak-anaknya memilih untuk melakukan rawat inap bagi ibu mereka yang sedang koma tersebut. Nah, setiap anaknya mendapatkan giliran tugas untuk menjaga ibu mereka yang sedang dalam keadaan kritis itu. Setiap yang mendapatkan giliran jaga, membacakan seluruh ayat Surat yasin, dan setiap kali selesai dibaca lagi dan lagi. Artinya, selama 24 jam jaga ibu tersebut tak pernah putus dibacakan Surah Yasin. Setelah seminggu dibacakan surah ini, ibu teman saya itu terjaga. Dan, akhirnya ibu tersebut masih hidup sehat hingga lebih dari lima tahun.

Ternyata, kekuatan yang dihasilkan dari membacakan Surah Yasin untuk orang yang sedang koma, mampu membuatnya sadar kembali. Orang yang sudah koma berat, bisa dibangunkan dan hidup normal kembali dengan energi metafisis yang timbul dari pembacaan surah ini yang tak pernah terputus. Dalam hal ini, pembacaanya harus disertai dengan ketenangan batin dan keyakinan yang kuat akan datangnya pertolongan Allah dengan membacanya.

Kedua, pengalaman pribadi Prof. Dr. Hamka ketika mendampingi orang yang sakit dalam kondisi sangat kritis dan sulit diharapkan kesembuhannya. Mulutnya terkunci sehingga sulit untuk dituntun mengucapkan kalimat syahadat. Maka, beliau membacakan Surah Yasin dengan suara yang tenang dan penuh khusyuk dan haru, dan mengharap serta memohon kepada Tuhan; jika memang telah waktunya agar ia jangan dibiarkan terlalu lama menderita. Sejak ayat pertama dibacanya, si sakit tidak mengempas-empas lagi, kian lama kian tenang.

Tatkala beliau membaca Surah Yasin ini sampai pada ayat 77 yang bunyinya, “Awalam yaral insanu anna khalaqnahu min nutfatin faidza huwa khashimun mubin.” Yang artinya, “Apakah manusia tidak memerhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes nutfah, maka tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” Ketika bacaan sampai di ujung ayat tersebut, sampai di situ pulalah napas terakhirnya.

Ketiga, dalam hadis disebutkan bahwa Surah Yasin amat berguna untuk dibacakan kepada “maut” diantara kita. Sebenarnya kata ini bisa ditujukan kepada orang yang akan mati, orang yang sedang mengalami kematian sementara atau koma, orang yang memang sudah meninggal, dan orang-orang yang mati kesadarannya. 

Kamis, 25 Agustus 2011

Diriku yang Tertatih


Kala iman dicabut dengan tiba-tiba
Hingga sirna cahaya dalam hatinya
Yang melenakan ia bersama dunia

Kala hidayah dihujamkan tanpa disangka
Hingga teranglah cahaya dalam hatinya
Yang menuntun ia menuju ridho Sang Kuasa

Sesungguhnya..
Aku adalah seorang lemah,
lagi tiada daya..

Suatu saat..
Aku menikmati tenangnya hatiku
Deras air mataku
Takutku akan murka-Mu
Seluruh cintaku pada-Mu

Suatu saat pula..
Hatiku resah dan terlupa
Tergila-gila akan dunia
Terlena akan segalanya

Kemanakah aku harus memanggil-Mu kembali?
Ketika masih bisu dan tuli saja hati ini
Kemanakah aku harus mencari-Mu kembali?
Ketika masih saja buta hati ini

Jika Kau berpaling padaku, lalu kemana aku harus berlabuh?
Kemana aku harus mengadukan perihal lemahnya imanku?
Kepada siapa lagi aku mampu menggantungkan semua harapanku?

Wahai Yang Maha Membuka Hati, ya Fattaah..
Perkenankanlah Engkau menghidupkan kembali sekeping hatiku yang tersisa..
Menghadirkan kembali secercah iman dalam dada, seperti firman-Mu dalam Al-Qur'an,

"Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan
menjadikan iman itu indah dalam hatimu," QS. AL-Hujurat : 7 

 
Hilangkah sudah cahaya imanku ini
Sungguh diriku tertatih saat ini

Selasa, 23 Agustus 2011

Dulu Sekali, Kukira Memang Aku


Dulu sekali, kukira itu aku
Yang kau sebut cinta dalam hatimu
Dengan mata jernihmu kau menatapku
Aku tahu itu sucinya hatimu
Yang diam membisu di sudut qalbu

Dulu sekali, kukira memang aku
Yang mencintaiku lewat sebaris dua baris kata indahmu
Dengan secercah cahaya tulus yang muncul
Aku tahu rasamu itu untukku
Yang sengaja kau sembunyikan sembari menunggu waktu

Tapi itu dulu sekali
Saat kau memang mendekatiku
Walau diam
Saat kau memang menyapaku
Walau jauh
Kukira itu memang aku

Kau bergerak pergi begitu saja
Mendekati dan menyapa yang lain disana
Tersadar diri bahwa aku bukanlah siapa-siapa

Andai kau dapat mengerti

Sungguh

Dulu sekali, kukira memang aku

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kemenangan Hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Lagi pengen nostalgia lagi:D

Lomba keduaku di smada :
English Bilingual Speech Contest 2008 di Universitas Negeri Malang.

Setiap latihan speech ini, komentar selalu sama dari semua yang ngetes, yaitu aku lebay! Walau gak separah si Rindita sih hehe, pasangan serasi deh aku sama Rindita :D
Jadi pidato beda banget sama Story Telling apalagi Teater. Pidato pembawaanya tenang, serius, tapi harus meyakinkan juga. Nah, muasalahe, emang aku ini kagak bisa tenang -_-

Eh itu aja mas Alvine yang ngelatih kita harus megangin kepala
Rindita biar kagak gerak-gerak :D (Ya Allah aku kangen masa-masa ini T.T)
Mengutip perkataan bu Irvy, “Ngglundung tanpa harapan.” (terka sendiri apa maknanya :D), kami anak-anak speech pada berangkat ke Malang. Setelah sebelumnya aku lombanya berkelompok, sekarang aku harus berjuang sendiri, huaaaa..

Alhamdulillah dari smada banyak yang lolos masuk final. Ada mas Edric, Rindita, Yuvi, Putri Nabila, sama aku (siapa lagi ya, lupa eh). Tabiat saya yang buruk langsung keluar, saya langsung heboh pas nyiapin naskah. Naskahnya ndadak sih, dan dikasih waktu sejam buat persiapan. Harus nyiapin 2 teks naskah dengan 2 bahasa yang berbeda, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Puyenglah aku @@

Waktu persiapan udah habis. Ya Allah senep aku >.< Keringat dingin, pengen buang air kecil mulu juga >.< Wajahku pucet, pengen kabuuuurrr T.T Itu yang maju final pada amazing semua penampilannya >.< Wes, mereka bakat jadi politisi-politisi hebat ntar >.< Tak pegang erat tangan bu Irvy. Gak rela ngelepas tangan beliau ketika aku dipanggil MC buat perform >.<
=====================================================================================
Ma sya’allah, la quwwata illa billah.
Sungguh atas kehendak Allah
semua ini terwujud,
tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
QS. Al-Kahf : 39
Aku nangis..
Berulang kali ngucap Alhamdulillah,
gak pernah terpikir sebelumnya bisa juara 1..
Ada sebuah analogi yang aku ungkapkan di pidatoku, yaitu tentang sebuah segitiga sama sisi yang berkaitan erat sama landangan negara kita. Analogi itu diungkapkan oleh Pak Tri Heru, pakar pelajaran Sejarah di Smada :D

Karena ungkapan beliau itulah aku jadi terinspirasi dan akhirnya aku angkat dalam pidato.
Setelah pengumuman kejuaran, bu Irvu bilang, juara dua dan tiganya pidatonya bagus banget..
Cara penyampaiannya profesional dan isinya juga berbobot..
Kelihatan jam terbangnya udah tinggi..
Ternyata emang bener, yang juara dua itu pernah juara pidato tingkat nasional (lupa juara berapa hehe)
Nah bu Irvi bilang lagi, dari keseluruhan pidatoku kunci terkuatnya ada di analogi yang aku ungkapkan..
Dan justru malah analogi itu kerasa meyakinkan ketika terbantu dengan "lebay" ku yang selama ini jadi kekuranganku di speech..

Subhanallah, terenyuh hatiku.. :'(
Kerasa banget pertolongan Allah bener-bener nyata..
Allah-lah yang ngebimbing hati ini untuk mengungkapkan analogi Pak Tri Heru dalam pidatoku..
Sungguh kuasa Allah-lah ini, sungguh karena pertolongan-Nya-lah semua ini dapat terjadi..

Maka sungguh benar firman Allah,
Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
QS. Ali Imran : 126

Jumat, 19 Agustus 2011

Jiwa yang Hilang

Dimanakah harus bersandar, ketika dunia pun telah malas menjadi sandaran..
Kemanakah perginya peranan jiwa, ketika para pelakunya menghilang..
Seakan tertutup samar oleh kobaran api nafsu, seakan mata ini sudah buta tertutup awan kelam..

Cerita lama, sekian lama, dimamah detik kesilapan..
Sungguh, ingin sekali kupanah rakusnya..
Ingin sekali kupadam apinya..
Ingin sekali kubelenggu tangannya..
Ingin sekali kubenam kakinya..

Cerita lama, sekian lama, sudah terlalu lama..
Sekian lama kita di penjara..

Rabbi, aku mohon kirimkan kekuatan penghancur belenggu...
bongkar rantai-rantai perusak jiwa dan batin,
bakar noda dosa penghalang pahala,
dan tutupkan celah masuk syaitan terlaknat.. 

Remember this? "Roro Cungkring, Roro Gentong, Sam, Sylvia, dan Bejo"

My servant! I don’t want to take a bath! You know, I don’t want to be clean. Because I wanna be a rocker!!!! I like R n B and hip hop, hip hop, and hip hop! That’s so cool, baby!

Nah itu cuplikan dialognya si Roro Cungkring. Lagi buka foto lomba-lomba ini, bernostalgia jadinya :D
 
English Theatre UNESA 2008
 
Keinget perjuangan kami bertujuh : mas Wakhid sang sutradara, aku si roro gentong (hwahahaha), dessy si roro cungkring, dara si bejo, rindita si sylvia, fibri si sam, dan tony sebagai operatornya :D
Gak bermodal apa-apa selain nekat dan gak punya malu (hwehe), kami pun berangkat lomba ke Unesa. Emang nekat sih, soalnya ini lomba pertama kami setelah masuk smada 2 bulanan. Nekat banget dah, gak ada pengalaman yang menjanjikan sama sekali @@
Menang pernah, tapi sekali doank dan itu baru tingkat kota SMP. Jadi semata-mata ikutan ini cuma pengen nyoba peruntungan aja, so kami mencoba bersatu kembali dalam tim teater bahasa Inggris.
Dengan mengucap bismillahirrahmirahhim,
dengan berbagai rintangan yang terjadi, seperti ngebujukin fibri dengan berbagai rayuan ampuh gara-gara dia kagak mau ikutan,
seperti kami yang shock terus gedandapan gara-gara lomba diajukan padahal belum siap semua,
seperti hopelessnya kita mau mundur,
akhirnya kami pun nekat berangkat.
Semuanya gak bakal terjadi kecuali dengan izin dan kuasa Allah, dukungan orangtua, dan dukungan pak Kepala Sekolah smada yaitu Pak Dimyati.
Tak lupa ucapan muakasih buanyak buat :
=> Bu Irvy tercinta yang udah mau kasih kesempatan sama kami buat nyoba. Padahal awalnya beliau gak mau ngirim tim, soalnya selama ini beliau belum berpengalaman ngebina tim teater. Jadilah beliau menyewa ketua teater smada, siapa lagi kalo bukan mas Wakhid.

=> Makasih kedua tentu aja buat mas Wakhid, karena ceritanya udah dibenahin dan dipermak jadi super duper mengharukan dan tambah kocak :D Makasih buat kerelaanya bantu kami para culun-culun ini :D Walau udah kelas tiga, semangat mas buat nolongin adek-adeknya patut diacungin jembol. So two tumbs for you, mas :D

=> Makasih ketiga buat para master English Club, mbak Yola dan mas Edric. Grammar dari dialognya udah dibenerin sama mereka :D Bahkan pas kami mau berangkat ke surabaya, mereka rela ikut ngumpul di rumahku buat ngasih semangat dan nasihat T.T

=> Mas Mamik yang udah buatin setting kami dengan kasih harga murah :D Mas Mamik juga harus kerja ngebuat itu setting lebih cepet, makanya ngelembur >.< Gara-gara ketinggalan informasi nih kita, kalau lomba di unesa ternyata dimajukin lebih deket >.< Makasih ya mas Mamik >.<

Teng tong teng!!!
Syukur Alhamdulillah.. Ucapan selamat terhaturkan :
Buat Dessy, dapet juara kategori :
BEST ARTIST.
Buat kami, tim English Teater Smada, hehe, dapet juara 1 dengan kategori:
BEST OF THE BEST.
Kita semua udah pencar, merantau di berbagai kota untuk mencari ilmu.
Harapanku kita bisa kumpul lagi, bermain peran lagi sama-sama.
Kali aja kita bisa main satu sinetron, atau film! Wkwkw.. Siapa tau :p

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpimu.
-Arai, Sang Pemimpi

Andalah yang menggoda, bukan saya! Andalah yang rakus, bukan saya!

(Untuk dibaca, bukan untuk dilihat)
Beberapa tahun silam saya menemukan di sebuah milis posting menarik dan menggugah bertajuk “Bocah Misterius”. Karena itu saya merasa perlu mempublishnya lagi di Ramadhan ini.

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua.

Sungguh menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.
Seorang pengurus masjid mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging 
yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah. Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.

Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

“Ada apa bapak melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..” Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak kecil itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi, dan tiba tiba berkata dengan lantang.

“Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua!
Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!
Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?” Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

“Ketahuilah pak.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tidak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.
Dan ketahuilah juga, justru bapak dan orang-orang di sekeliling bapak lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Pak.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Pak.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

Pak.., sadarkah Bapak akan ketidak abadian harta?
Sadarkah apa yang terjadi bila bapak dan orang-orang sekeliling bapak tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan, berlebihannya bapak dan orang-orang di sekeliling bapak bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat..

Tahukah Bapak akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?
Pak.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi.
Jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, Jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”
Entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya! Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang! Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang, entah mau dipercaya orang atau tidak, ia ingin sekali menjelaskan hikmah perkataan bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

maap kalo repost, cuma mengingatkan. [kaskus]

Source : http://www.facebook.com/notes/beni-setyawan/andalah-yang-menggoda-bukan-saya-andalah-yang-rakus-bukan-saya/10150288921663340

Rabu, 17 Agustus 2011

Hati yang Tak Mahu Tunduk

Atas gerak dosa yang kulakukan
Atas prasangka buruk yang aku torehkan
Atas sikapku yang selalu melawan

Kumohon berhentilah

Telah ada peringatan, yang dengan itu kau melihat dengan terang
Telah ada teguran, yang dengan itu kau mampu mendengar dengan gamblang

Masihkah hatimu tetap keras?

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,
lalu mereka mempunyai hati, yang dengan itu mereka dapat memahami
atau mempunyai terlinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
Karena sesungguhnya bukanlah mata yang buta,
tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
QS. Al-Hajj : 46