Kamis, 03 Juli 2014

Putaran Roda Kehidupan

Hmm, hai, halo. Lama kita tak berjumpa ya blog. Maafkan aku yang menelantarkanmu. Aku sibuk dengan media sosial lainnya sepertinya. Dan aku kembali padamu saat aku diterpa kesedihan. Menulis memang bisa menjadi salah satu obat sakitnya hati. Sedangkan media sosial lainnya, hanya untuk memuaskan nafsu untuk selfie dan atau apalah itu namanya. 

Akhirnya aku pun melirikmu lagi, blog. Siang ini aku menyadari akan sesuatu hal. Tentunya bukan sesuatu yang membuatku bahagia sebenarnya, namun itulah hidup. Jadi begini, aku merasa sekarang berada benar-benar di bawah. Pencapaian-pencapainku tahun ini tak sebagus tahun-tahun sebelumnya. Saat aku masuk UMY, sepertinya semuanya berjalan mulus. Prestasi akademikku, prestasi lomba-lombaku, semuanya memuaskan. Namun semuanya entah mengapa terhenti di tahun 2013. Di tahun 2014 ini, sampai dibulan Juli ini, tak ada satupun prestasi yang aku torehkan. Lomba-lomba yang aku ikuti, gagal. Beasiswa yang aku ajukan, gagal. Jika orang membaca blog ini pastilah berpikir, "Gak semua orang selalu diatas bro!" Ya aku tau, aku mengerti sekali. Dan aku memang masih terlampau belum dewasa untuk bisa memahami arti sukses sejati itu sebenarnya.

Tahun lalu, di bulan yang sama, aku berada di Taiwan. Namun tahun ini, aku benar-benar terperosok. Banyak kegagalan yang aku alami. Aku hanya sedih, sungguh sedih. Maafkan hamba ya Allah, hamba begitu sombong, yang merasa selalu bisa mendapatkan apa yang diminta.

Sebenarnya, aku sudah sering mengalami ini. Aku pernah berada di tempat tinggi, namun juga pernah ada di tempat yang bawah. Dari perjalanan hidup itu aku menyadari, semakin kamu mencari, semakin kamu ambisi, justru apa yang kamu inginkan akan menjauh. Namun jika kamu bisa rela, ikhlas, namun tetap berusaha, seperti slogan bilang, "STOP WISHING START DOING", justru apa-apa yang terlihat mustahil akan tercapai. Dan kejadian ini terulang kembali, aku di atas, kemudian di bawah kan lagi oleh Allah. Aku tak tau lagi bagaimana menggambarkan perasaan ini, tapi aku haus dengan "kesuksesan", dengan "prestasi". Dan semakin aku mencarinya, aku semakin haus. Semakin tidak dapat, haus ku tak tertahankan lagi. Sampai akhirnya aku lemas tak berdaya karena kehausan.

Aku harus ikhlas. Harus mengikhlaskan semua yang belum tercapai. Dan bersyukur atas apa yang sudah tercapai. Walaupun beasiswa gagal, lomba tidak menang, namun bukankah osce dan mcq blok 18 lulus, itu sudah merupakan karunia Allah yang luar biasa. Tetap banyak bersyukur, gak boleh putus asa, jalan masih panjang......

0 komentar:

Posting Komentar