Beberapa  hari yang lalu baru aja ngebuka buku-buku lama. Tertarik sama salah  satu judul, yaitu “Istri Istri Nabi Shallahu 'Alaihi Wasallam.” Pertama  baca udah langsung kebut sampai akhir, penasaran banget. Subhanallah,  menyentuh.. Dan romantis sekali >.<
Langsung nyari buku-buku yang serupa, nemu ini, “Wanita-wanita Penyebab Turunnya Ayat” dan “Wanita yang Dijamin Surga.”
Langsung nyari buku-buku yang serupa, nemu ini, “Wanita-wanita Penyebab Turunnya Ayat” dan “Wanita yang Dijamin Surga.”
Rasulullah  SAW mempunyai 12 istri, dimana pas menikah dengan Khadijah beliau sama  sekali gak berpoligami. Tentu aja, Khadijah adalah wanita yang paling  dicintai Rasulullah SAW dan tidak ada pengganti wanita yang lebih baik  dari Khadijah.
Diantara  12 istri Rasulullah SAW, masing-masing punya kisah hidup yang luar  biasa menarik dan patut jadi panutan. Nah, ada satu istri Rasul yang  kisah hidupnya melekat di hatiku :)
Jelas diantara mereka, yang paling terpuji dan mulia adalah Siti Khadijah Binti Khuwailid. 
“Demi Allah,
tidak ada ganti yang lebih baik dari dia,
yang beriman padaku saat semua orang ingkar,
yang percaya pdaku ketika semua mendustakan,
yang mengorbankan hartanya saat semua berusaha mempertahankannya,
dan darinyalah aku mendapatkan keturunan (Rasulullah SAW)
Namun ada istri Rasul lain yang aku suka banget kisah hidupnya. Yaitu tiada lain tiada bukan, Aisyah Binti Abu Bakar. 
Kenapa?
PERTAMA.
Aisyah  adalah istri yang paling muda, bukan janda tapi perawan, dan istri yang  paling dicintai oleh Rasulullah SAW diantara kesepeluh madu lainnya. 
Aisyah  memang pencemburu. Kata-katanya sering kali keterlaluan ke Rasulullah  saw. Ia gak segan-segan mengeluarkan unek-uneknya jika memang dirasa itu  gak sesuai sama hatinya. Dia selalu berusaha untuk mendapatkan kasih  sayang dan cinta Rasulullah saw melebihi yang lain. Pernah pula Aisyah  marah pada Rasulullah mengenai unta tunggangan dirinya dan istri Rasul  yang lain. Ayahnya, Abubakar, mendengar itu. Seketika Abubakar  menghampiri Aisyah dan menamparnya. Apa yang dikatakan Rasul? “Tenang...  Tenanglah Abubakar... Sesungguhnya wanita yang cemburu itu tidak dapat  lagi membedakan antara lembah dan bukit.”
Pasti kita berpikir, ih kok gitu sih. Istri kan harus tunduk dan taat sama suami. Jangan kira Aisyah tidak tunduk dan taat. Tentu ia tetap taat dan tunduk. Cemburunya, kata-katanya yang tajam menyinggung Rasul, semata-mata karena Aisyah begitu mencintai Rasul. Aisyah berkata, ”Bagaimana saya tidak cemburu terhadap insan sepertimu, ya Rasulullah?”
Cemburu memang melekat dalam kehidupan manusia. Tapi apa cemburu itu sifat yang tercela dan cacat? Apakah Aisyah adalah wanita lemah karena kentalnya rasa cemburu dalam kalbunya? Tidak, sungguh tidak. Kita udah tau begitu banyak kemuliaannya. Adalah hak baginya cemburu atas suaminya.
Cemburunya langsung diungkapkan, tanpa ditutup-tutupi. Ya itulah Aisyah, wanita pencemburu yang paling dikasih kekasih Allah, Muhammad Rasulullah.
Itulah  yang buat aku kagum. Aisyah tak terlepas dari fitrahnya sebagai wanita.  Ia gak mau menutupi kegalauan hatinya. Rasulullah saw bahkan sering  sengaja membuat Aisyah marah dan cemburu untuk menggodanya. Namun  Rasulullah saw pernah juga marah saat Aisyah yang cemburu dengan  Khadijah. Itu disebabkan karena memang Khadijah adalah istri terbaik  yang pernah Rasul miliki.
KEDUA.
Ketika  Aisyah diuji Allah atas fitnah yang menimpa dirinya, Allah pun  menurunkan ayat yang menegaskan bahwa dia adalah wanita yang suci. 
Sungguh Allah begitu memuliakannya dan menyayanginya, karena Allah telah menyatakan melalui firmannya bahwa Aisyah bersih dan suci.
Sungguh Allah begitu memuliakannya dan menyayanginya, karena Allah telah menyatakan melalui firmannya bahwa Aisyah bersih dan suci.
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. (QS. An-Nur : 11)
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." (QS. An-Nur : 12)
Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta. (QS. An-Nur : 13)
Sekiranya  tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di  akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu  tentang berita bohong itu. (QS. An-Nur : 14)
Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS. An-Nur : 15)
Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." (QS. An-Nur : 16)
Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. An-Nur : 17)
KETIGA.
Sikap  yang mengundang kekaguman dari Aisyah lainnya adalah bahwa ia ikut  bergabung dalam jihad. Tapi tentu dengan batasan yang ditetapkan  syariat, seperti memberi minum, mengobati orang-orang yang terluka dan  menyediakan makanan. Aisyah pun tak segan dalam berpendapat. Al-A’masy  bahkan berkata bahwa Aisyah memiliki pendapat seperti pendapatnya kaum  laki-laki (Ansabul-Asyraf, 1/417)
KEEMPAT.
Keunggulan-keunggulan  Aisyah juga terdapat pada banyaknya hadist yang ia riwayatkan. Ia  termasuk 7 orang terbanyak meriwayatkan hadist Rasulullah SAW. Bahkan,  ketika Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui  malaikat Jibril, terjadi paling sering ketika Rasulullah berada di rumah Aisyah. 
KELIMA.
Aisyah adalah seorang wanita cerdas, banyak orang yang menanyakan sebuah perkara padanya untuk diselesaikan. Ia pun ahli sastra yang mengambil pengatahuan dan sastra dari A-Qur’an.
KEENAM.
Dan  siapa sangka pula, Aisyah adalah orang yang ahli dalam ilmu pengobatan?  Aisyah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw sakit pada akhir hayatnya.  Maka berbagai utusan orang Arab datang menemui beliau dari segala  penjuru, lalu mereka pun menyampaikan penjelasan tentang penyakit  beliau, lalu aku menggunakan penjelasan dan keterangan mereka sebagai  pengobatan bagi beliau. Tentu saja itulah yang harus aku lakukan. (Al  Hilyah, 2/50; Siyar A’lamin-Nubala’, 2/182; Majma’ Az-Zawa’id 9/242;  Al-Fathur-Rabbany, 22/124)
Masih banyak banget keunggulan Aisyah :) Sedekahnya, ilmu agamanya, bahkan Rasulullah wafat berada dipangkuan Aisyah dan dimakamkan di rumahnya. Subhanallah :’) Semoga kita semua bisa meneladani Aisyah dengan sebaik-baiknya, amin..


3 komentar:
istri rasul bukannya 10 ya? *bingung...
Hehe ini dari yang aku baca di buku :D
1. Siti Khadijah Binti Khuwailid
2. Saudah Binti Zum'ah
3. 'Aisyah Binti Abubakar
4. Hafsah Binti Umar
5. Zainab Binti Khuzaimah
6. Ummu Salamah
7. Zainab Binti jahasy
8. Juwariyah Binti Harits
9. Sofiyah Binti Huyai
10.Ummu Habibah Binti Abi Sofyan
11.Mariah Al Giptiah
12.Maimunah Binti Al-Harits
aku maleh eling chel, pas ning metro kae enek critane bung karno + salah satu istine sing soko jepang. haha mboh nyapo kelingan kui. tp jauh lah yau :D
Posting Komentar